Monday, May 14, 2007

Disiplin

Beberapa bulan yang lalu, aku bersemangat sekali untuk menerapkan disiplin diri dalam menulis. Setidaknya memiliki jadwal rutin untuk duduk di depan computer dan menulis. Tapi ternyata belum sampai seminggu, jadwal itu rontok. Kupikir-pikir, apakah ini tandanya aku tidak menghargai profesi penulis? Atau apakah ini tanda ketidak-mampuanku untuk bersikap professional sebagai penulis?

Kadang aku suka berpikir dan mencari-cari jawabannya. Kucoba napak tilas kegiatanku sehari-hari. Setelah sarapan langsung meluncur ke kantor. Pulang kerumah menjelang maghrib. Praktis yang tersisa adalah malam hari. Berarti setiap malam itu yang harus kugunakan untuk menulis. Tapi kenapa selalu susah? Kembali aku berpikir dan merenungkan jawabannya.

Hmm, andai menulis itu kegiatan yang dapat dilakukan tanpa berpikir terlalu detil seperti mencuci baju atau menggoreng telur. Tanpa perlu merenungkan hal-hal seperti kenapa permukaan kulit telur ini tidak mulus, bagaimana ya menghasilkan serat benang seperti ini, atau pertanyaan-pertanyaan lain. Tidak. Kegiatan-kegiatan seperti itu terjadi sewajar dan sealamiah mungkin.

Sedangkan menulis, setidaknya buatku, merupakan kegiatan special. Kegiatan yang dilakukan dengan sepenuh hati, jiwa dan raga. Melibatkan emosi dan konsentrasi tinggi. Bukan kegiatan yang bisa dilakukan seperti robot, atau mengejar setoran. Hmm, lebih baik menulis report dan kewajiban lain yang jelas-jelas menjadi rutinitas harian.

Lantas, apa ini berarti aku tak menghargai profesi menulis? Hmm, sejujurnya, aku tak perduli. Silahkan membuat definisi berdasarkan parameter masing-masing. Tapi buatku, sekedar memiliki jadwal rutin untuk menulis tidak serta merta membuatmu menjadi professional atau mengindikasikan seberapa besar bentuk penghargaanmu pada sebuah profesi. Apakah itu berarti selalu datang tepat waktu di kantor dan pulang paling akhir akan membuatmu menjadi karyawan teladan?

Karena itu, aku memutuskan kembali menjadi diriku sendiri. Tetap berpegang teguh pada kenyamanan dan kebiasaanku dalam menulis. Masih dengan orientasiku sejak dulu. Kualitas dan bukan kuantitas.

Tapi, lagi-lagi, kualitas adalah hal yang bisa diperdebatkan berhari-hari kecuali adanya suatu kesepakatan mengenai indicator kualitas itu sendiri. Tapi dalam hal ini, cukuplah aku saja yang memiliki indicator itu, berikut justifikasi dalam setiap proses penulisanku.

7 Comments:

  • At 2:35 PM, Anonymous Anonymous said…

    hmmm...yg udah punya bbrp buah buku bisa bingung dgn disiplin menulis apalagi yg belum...hehhehe...

    bener Na, yg ptg kualitas, dan sebenernya menulis itu akan mudah utk disiplin jika kuantitas terjaga...lhaaa sama ajah ya...

    ajarin saya bikin novel dong plus tips-2nya yah...yah...;)
    tips-2

     
  • At 3:35 AM, Anonymous Anonymous said…

    hai.. salam kenal :)

    tulisannya bagus2 koqqqq...

    eh.. nulis novel juga yak?
    *maap.. maklum cowok ga baca novel:D*

    eh iya.. piring cantik hadiah promosi buat kunjungan pertama ke blog ini mana yak? :p

     
  • At 12:51 AM, Blogger dezz said…

    hi mbak salam kenal..

    terkadang menulis harus punya niat dan ide yang oke siih

     
  • At 8:29 AM, Blogger Yulia said…

    Nanaaaaa..dakuw jg kangeennn apalagi sm suara merdumu wkt karaoke..wakakakaakakakaaa..:p

    Say, pokoke kl gw dtg lagi gw nuntut minta novel2 elo, maunya yg gratis dan dpt ttdnya..awas kl nggak gw gak bawain kalunggggg..bwakakakakakaa..

     
  • At 6:08 PM, Blogger Johanamay said…

    *speechless*
    Wow...ternyata batak yang satu ini jago mengarang *ayam kali jago :)*

    wah thanks, dah main ke blognya yoan yach kak....huhuhuhu *aku bangga nih*
    -ambil saputangan-

     
  • At 9:18 AM, Blogger ria.patria said…

    Na'.. ria terusin koment yaa,
    ria dah baca april cafe dr bbrpa bln yg lalu, justru yg ria blm baca dan dapet smp skrg itu 'life begins at fatty'. carinya dmna ya Na'? trus yg baru apa Na'? kabar2i ria ya Na klu ada novel baru dr kamu ;)

    ~hugs~

     
  • At 5:22 PM, Anonymous Anonymous said…

    Hhmmm....
    Kalo menurut gue yang penting adalah mood. Itu yang gue rasain selama ini, kadang banyak banget hal yang pengen kita tuangin dalem tulisan, tapi gak selalu lancar untuk dimuntahin ke dalam tulisan karena mood blom ada.

    Sharing dong gimana caranya membiasakan diri untuk tereak dan numpahin isi otak ke dalem tulisan, saat mood lagi enak ataupun enggak.

    Salam kenal yaaaa

     

Post a Comment

<< Home

     
 

Syafrina @ blogdrive.com

buzz me

Lomba Blogfam HUT Kemerdekaan RI ke 61
Jumpa Penulis Blogfam
BlogFam Community Powered by Blogger
››  Grasindo
››  Gramedia
››  metropop
 
 
›› May 2005
›› October 2005
›› November 2005
›› December 2005
›› January 2006
›› February 2006
›› March 2006
›› April 2006
›› May 2006
›› June 2006
›› July 2006
›› August 2006
›› September 2006
›› October 2006
›› November 2006
›› December 2006
›› March 2007
›› April 2007
›› May 2007
›› June 2007
›› July 2007
›› August 2007
›› September 2007
›› October 2007
›› December 2007

 
››  dv
››  jaf
››  ryu
››  yuli
››  veli
››  eka
››  chia
››  mya
››  dian
››  nien
››  iwok
››  iwan
››  yaya
››  linda
››  sisca
››  khun
››  dinot
››  dhira
››  zawa
››  nunik
››  jamal
››  anina
››  renny
››  ryane
››  widya
››  pritha
››  apollo
››  ruslee
››  tika82
››  donna
››  hanan
››  tata03
››  samuel
››  rexanis
››  beverly
››  dahliana
››  deetopia
››  lorddhika
››  kanghadi
››  rainraven
››  ali asnawi
››  mariskova
››  jhon_lanon
››  oesoep835


segera terbit



 
 
tampilan dipermak oleh oesoep835