Istri Kontrak

"Nana, udah lihat cover novelmu? Suka?"

"Wah, sukaaa...bagus banget. Keren!"

"Itu dia...orang sabar pasti dapat yang terbaik...hehehe!"

"Tapi...."

"Kenapa?"

"Kok cewek di covernya lebih cantik dariku sih...lebih mancung lagi...hieeekksss"

"hahahahah......."

"Sialan!"

#ciee.....untuk pertama kalinya potoku nangkring di cover belakang...wis dah...narsis kronis!hahaha#

Sinopsis:

“Iya, Pa. Saya pulang!”

“Syukurlah. Kapan kau akan menikah?”

Kalau saja pertanyaan itu bisa dijawab semudah di dalam iklan. “May…. Maybe yes, maybe no.” Tapi, ini bukan iklan dan Andre tidak bisa semudah itu menjawabnya. Karena, papanya sekarat. Selain itu, bisa dibilang ia belum punya perempuan yang pantas disebut “calon istri”. Patricia, pacarnya sekarang, memang cantik dan cerdas. Tapi, kalau untuk dijadikan istri, aduh…, mending enggak, deh. Andre memang belum memiliki kriteria wanita yang akan dijadikannya istri, tapi yang pasti bukan Patricia. Gadis itu hanya piawai menciptakan kehidupan yang bergelora siang dan malam.

Andre bingung setengah mati. Saking bingungnya, akhirnya ia nekat memasang iklan dengan ukuran sedang di koran nasional selama tiga hari berturut-turut yang isinya: Dicari wanita Indonesia yang anggun, berbudaya, bla… bla… bla…, untuk dijadikan istri dalam waktu tertentu.

“Gila, nih orang! Itu ‘kan sama saja dengan mencari istri kontrak? Trus, diberi imbalan yang pantas, lagi!” teriak Tia, teman Reni ketika membaca iklan yang dipasang Andre.

Kening Reni mengernyit. Iklan itu memang gila. Tapi, untuk dirinya yang sedang membutuhkan banyak uang untuk operasi kanker payudara, bisa jadi bukanlah gila namanya.

Andre nyaris terlonjak kaget di kursinya. Ini ilusi, atau memang dia sedang bernasib mujur? Di depannya kini berdiri si gadis kampung yang ditemuinya di lift beberapa hari lalu. Kenapa dia kemari? Ingin ikut audisi juga? Beragam pertanyaan muncul di benak Andre.

Tapi, mungkin di benak Andre, tidak terlintas kalau ada rencana papanya di balik itu semua….